PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Perkuliahan Filosofi, Teori dan Konsep Matematika Sekolah Dasar Pertemuan 4 dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Maret 2021. Perkuliahan dimulai pukul 15.40-17.20. Seperti perkuliahan sebelumnya, perkuliahan ini diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, MA dengan suasana perkuliahan yang hangat, antusias, humoris, menyenangkan dan bermakna. Refleksi mendalam pada perkuliahan ini adalah kajian tentang filsafat matematika di sekolah dasar dan implementasinya dalam pembelajaran. Selain itu, dalam perkuliahan ini juga dibahas tentang penelitian yang dapat dilakukan di sekolah dasar untuk menunjang kontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran matematika berdasarkan teori atau konsep yang ditemukan.

 Filsafat ilmu pada dasarnya dibagi menjadi 3 yaitu 1) Ontologis, 2) Epistemologis, dan 3) Aksiologis. Ontologis merupakan makna atau hakikat. Epistemologis merupakan metode atau pendekatan. Aksiologis merupakan nilai atau manfaat atau etik dan estetika. Ketiga ilmu ini saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Epistemologis tidak artinya jika tidak ada ontologis. Tindak lanjut dari ontologis dan epistemologis adalah untuk kegunaan dari ilmu pengetahuan (aksiologis). Filsafat ilmu ini melahirkan ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu humaiora, ilmu psikologis dan ilmu sains dan matematika. Berdasarkan kajian ilmu matematika, maka ilmu matematika dapat dibagi menjadi matematika murni dan matematika sekolah.

Objek kajian matematika murni memfokuskan pengembangan ilmu matematika dari aspek rasionalitas, deduksi, aksiomatik atau abstrak. Matematika murni melahirkan beberapa kajian matematika sebagai pemikiran bagi peserta yang tahap berpikirnya ‘formal”. Matematika murni ini sesuai untuk Perguruan Tinggi. Salah satu objek kajian matematika murni adalah pengembangan ilmu matematika yang konsisten dan logis dari Euclied. Misalnya adalah konsistensi dari hukum geometri. Objek kajian matematika sekolah memfokuskan pada pengembangan ilmu matematika dari aspek realitas, empiris atau konkret. Matematika sekolah dapat diartikan bahwa matematika merupakan “human activity”. Matematika sekolah harus didekati dari dunia peserta didik. Matematika sekolah melahirkan beberapa kajian matematika yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik dari aspek psikologis. Matematika sekolah sesuai untuk matematika yang akan dipelajari dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Aliran matematika murni dikembangkan oleh Amerika Tengah. Sedangkan aliran matematika sekolah dikembangkan oleh Amerika Utara, Eropa Barat, Australia dan Selandia Baru. Aliran matematika murni menghasilkan pendidikan formal math dan behaviorisme. Sedangkan aliran matematika sekolah menghasilkan model pembelajaran matematika yang diperoleh dari kegiatan aktif yang dilakukan oleh peserta didik.

Dengan demikan matematika sekolah untuk sekolah dasar ini sesuai dengan paradigama sekolah yang dikemukan oleh Ebbut dan Straker (1995) sebagai berikut:

Gambar di atas menjelaskan bahwa matematika di sekolah dasar meliputi 1) matematika sebagai kegiatan untuk mencari pola/hubungan, 2) matematika merupakan kegiatan untuk memecahkan masalah, 3) matematika merupakan kegiatan investigasi dan 5) matematika merupakan kegiatan komunikasi. Matematika ini harus ditindaklanjuti dengan kesadaran oleh para pendidikan untuk mengubah pembelajaran dari formal math menuju contructive learning. Tujuannya agar pembelajaran matematika menjadi pengalaman yang bermakna dan komprehensif melalui kegiatan langsung yang dilakukan oleh peserta didik dengan cara yang menyenangkan.

Perspektif matematika murni dan matematika sekolah ini dikemukakan oleh Imanuel Kant. Imanuel Kant membagi matematika menjadi matematika rasional yang merupakan matematika murni, dan matematika realita yang merupakan matematika Sekolah. Pandangan Imanuel Kant ini memberikan solusi dari dua kubu matematika sebelumnya yaitu pandangan Plato dan Aristoteles. Berdasarkan pandangan Imanuel Kant, model/pendekatan yang sesuai dengan pembelajaran matematika sekolah dasar yang diidentifikasi oleh Prof. Dr. Marsigit, MA dijelaskan pada gambar berikut :

 

Gambar di atas menjelaskan model/ pendekatan pembelajaran matematika di sekolah dasar meliputi 1) Realistic Mathematics, 2) Metode Saintifk, 3) Pembelajaran konstekstual, 4) Teori Bruner dan 5) Etnomatematika.  Realistik matematika merupakan model pembelajaran matematika yang menekankan pada kegiatan langsung yang dilakukan oleh peserta didik. Metode santifik merupakan metode ekperimen untuk menghasilkan teori atau konsep matematika dengan melalui kegiatan percobaan. Pembelajaran kontekstual menekankan pada kegiatan dan benda konkret yang digunakan dan dilakukan oleh peserta didik untuk mengkontruksi pengalaman matematika. Teori bruner terdiri dari 3 kegiatan yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Enaktif merupakan kegiatan langsung yang dilakukan oleh peserta didik. Ikonik merupakan kegiatan manupulasi tidak langsung. Simbolik merupakan kegiatan untuk mengubah dalam bentuk simbol. Contoh kegiatan berdasarkan teori Bruner dalam mengenalkan bilangan 3 pada peserta didik Sekolah Dasar sebagai berikut 1) Enaktif: menghadirkan benda konkret 3 buah jeruk, kemudian peserta didik diminta menghitung buah jeruk tersebut, 3) Ikonik: menghadirkan 3 buah gambar jeruk, kemudian peserta didik diminta untuk menghitung 3 buah jeruk tersebut, 4) Simbolik: peserta didik mengenal simbol angka 3 melalui kegiatan enaktif dan ikonik. Etnomatematika merupakan metode alternatif dalam pembelajaran matematika melalui budaya. Misalnya adalah untuk konsep FPB dan KPK dapat dikonstruksi melalui permainan tradisional “dakon” atau jamuran yang adalah di Jawa Tengah.

Mempertimbangkan karakteristik matematika sekolah dasar, maka dapat diketahui bahwa teori belajar behaviorime merupakan teori yang kurang relevan jika diterapkan di sekolah dasar. Teori belajar behavirorime ini merupakan teori belajar yang tersentral. Misalnya saja dalam pendidikan di Indonesia, salah satu implikasi teori behaviorisme adalah pelaksanaan ujian nasional. Pelaksanaan ujian nasional ini kemudian menjadi otonomi daerah pendidikan. Ketika otonomi dilonggarkan, maka akan berdampak pada aspek ekonomi sehingga subtansi dari pelaksanaan ujian nasional menjadi berkurang. Selain itu pelaksanaan ujian nasional ini memberikan tekanan psikologis bagi peserta didik.

Mempertimbangkan kajian filsafat matematika sekolah dasar dan implementasinya dalam pembelajaran matematika maka terdapat beberapa penelitian yang dapat dilakukan. Penelitian tersebut akan memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran matematika sekolah dasar. Kegiatan penelitian dapat dilakukan dalam aspek pandangan matematika murni dan matematika sekolah. Kegiatan penelitian yang dapat dilakukan dalam aspek matematika murni seperti 1) Seberapa jauh peserta didik sekolah dasar dapat berpikir secara a priori dalam pembelajaran matematika, 2) Seberapa jauh peserta didik sekolah dasar dapat berpikir analitik  dalam pembelajaran matematika 3)  Seberapa jauh peserta didik dapat berpikir logika dalam pembelajaran matematika . Penelitian ini menarik karena manghasilkan temuan tentang cara berpikir a priori, analitik dan logika yang dapat dijadkan panduan bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik berpikir peserta didik.

Kegiatan penelitian dalam aspek pandangan matematika sekolah dapat berupa penelitian yang meliputi 1) Jenis-jenis pemahaman a post teriori matematika di sekolah dasar, 2) Mengungkap pemahaman sintetik peserta didik sekolah dasar, 3) Identifkasi Pengetahuan sintetik Matematika di sekolah dasar tingkat tinggi, 4) karakteristik imajinasi peserta didik sekolah dasar dalam pembelajaran matematika, 5) Karakteristik matematika intuisi di sekolah dasar kelas tinggi. Berkaitan dengan sintetik, merupakan  penelitian yang menarik untuk dilakukan di sekolah dasar. Sintetik mengandung konsep “di sana dan di sini”. Di sana membahas konsep sintetik yang merupakan hubungan antara peristiwa satu dengan yang lainnya”. Misalnya peristiwa 1 tentang handphone, peristiwa 2 tentang banyaknya pojok. Maka sintetik dapat diartikan pada hubungan handphone dengan banyaknya pojok. Di sini membahas tentang pemikiran. Misalkan peristiwa 1 merupakan longsorya gletser di Kutub utara, dan peristiwa 2 merupakan peritiwa makan telur goreng. Jika diinterpretasikan dalam konsep sintetik di sana maka tidak ada hubungan, sedangkan dalam konsep sintetik di sini memiliki hubungan yaitu “sama-sama dipikirkan”. Dengan demikian konsep sintetik ini menarik untuk diteliti karena dapat dijadikan panduan bagi guru dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar.

Memprtimbangkan kajian filsafat matematika sekolah dasar dan implementasinya dalam pembelajaran, maka maka diambil kesimpulan untuk renungan reflekstif bersama meliputi 1) konsep matematika sekolah yang mengemukakan bahwa matematika merupakan kegiatan, 2) penggunaan model/pendekatan/metode pembelajaran yang konstruktif dalam pembelajaran matematika meliputi realisthic mathematics, metode saintifik, pembelajaran kontektual, teori belajar bruner dan etnomatematika, 3) kajian penelitian matematika di sekolah berkiatan dengan matematika murni dan matematika sekolah. Renungan reflektif dalam penelitian adalah bahan kajian peta konsep untuk pembelajaran matematika di sekolah dasar, penelitian dan artikel hasil penelitian tentang filsafat matematika di sekolah dasar dan implementasinya dalam pembelajaran.  

Komentar

  1. Terima kasih atas ilmu yang telah disampaikan...

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat ilmunya. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Terimakasih penulis materinya sangat bagus dan bermanfaat

    BalasHapus
  4. terima kasih atas ilmu yang diberikan 👍

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Sangat menarik dan memberikan pengetahuan baru mengenai filsafat matematika yang disajikan dengan jelas dan terstruktur. Terima kasih 👍

    BalasHapus
  7. Sangat bermanfaat dan memberi wawasan lebih mengenai filsafat matematika

    BalasHapus
  8. Terimakasih penulis materi filsafat matematika di sekolah dasar dan implementasinya disajikan secara menarik dan jelas

    BalasHapus
  9. Terimakasih atas ilmu yang dibagikan. Materi ini sangat menarik dan menambah pengetahuan tentang filsafat matematika sekolah dasar dan implementasinya dalam pembelajaran 🙏

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah sangat membantu ilmunya

    BalasHapus
  12. Ilmunya sangat membantu dan bermanfaat. Terima kasih

    BalasHapus
  13. Materi yang disampaikan sangat menarik dan menambah wawasan lebih tentang filsafat matematika

    BalasHapus
  14. Materi tersaji dengan baik,kami sebagai mahasiswa dapat mengambil ilmu dari blog ini

    BalasHapus
  15. Hal yang di sajikan tersebut menambah wawasan yang sebelumnya saya kurang tau tentang filsafat matematika

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Materi tentang filsafat matematika sangat bermanfaat. Terima kasih

    BalasHapus
  18. Memberikan ilmu yang bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
  19. Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, menambah wawasan dan pengetahuan saya mengenai filsafat matematika.. Terima kasih

    BalasHapus
  20. Mantap, materinya mudah untuk dipahami❤

    BalasHapus
  21. Materi yang di berikan mudah dipahami dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  22. Materi mengenai filasafat matematika ini sangat bagus dan tentunya bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih

    BalasHapus
  23. Semoga ilmunya bermanfaat bagi banyak orang

    BalasHapus
  24. Materi yang dipaparkan sangat bermanfaat dan runtut sehingga mudah dipahami, terimakasih atas ilmunya

    BalasHapus
  25. Materi yang dibagikan bermanfaat sekali, bisa menambah pengetahuan, seperti macam macam model/pendekatan pembelajaran yang konstruktif yang dapat berguna bagi pembaca yang akan menjadi guru nanti

    BalasHapus
  26. materi dituliskan dengan sangat jelas, sehingga mudah dipahami. terima kasih.

    BalasHapus
  27. Materi yang disajikan sangat bermanfaat, bisa menambah wawasan saya mengenai filsafat matematika. Terima kasih.

    BalasHapus
  28. Bagus sekali, penjelasan tersaji dengan baik dan kompleks namun tidak membingungkan
    Terima kasih

    BalasHapus
  29. Materi dalam blog ini sangat bermanfaat terutama bagi pendidik dan mahasiswa untuk menciptakan pembelajaran matematika yang inovatif.

    BalasHapus
  30. Penjelasannya lengkap dan jelas, terima kasih ilmunyaa💟

    BalasHapus
  31. Materinya sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang filsafat matematika

    BalasHapus
  32. Materi yang disajikan sangat bermanfaat dan mudah dipahami

    BalasHapus
  33. Sangat bermanfaat, terimakasih atas ilmunya

    BalasHapus
  34. Materinya menambah wawasan saya dan mudah dipahami

    BalasHapus
  35. Sangat bermanfaat ilmunya Bu, terimakasih Bu..

    BalasHapus
  36. Terima kasih, materinya mudah difahami🌻

    BalasHapus
  37. Terima kasih Bu atas ilmunya, sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Terima kasih atas ilmunya, sangat bermanfaaat

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar, saran, serta dukungan

Postingan populer dari blog ini

SKEMA/PETA KONSEP FILSAFAT TEORI KONSEP MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

REVIEW SKEMA/PETA KONSEP FILSAFAT, TEORI DAN KONSEP MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN