Refleksi Perkuliahan Filosofi, Teori dan Konsep Matematika SD Pertemuan 2 : Sejarah Matematika dan Pendidikan Matematika Ditinjau dari Sisi Konsep
Perkuliahan Filosofi,
Teori dan Konsep Matematika SD Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 17
Februari 2020. Perkuliahan ini dimulai pukul 15. 40-17.20. Perkuliahan ini diampu oleh Prof. Marsigit MA. Perkuliahan
ini memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan komprehensif tentang
sejarah ide matematka dan pendidikan matematika. Refleksi mendalam yang
diperoleh dalam perkuliahan ini berkenaan dengan realita pendidikan matematika
yang berkorespondensi dengan karakteristik matematika untuk peserta didik
sekolah Dasar.
Sejarah ide matematika
dan pendidikan matematika berasal dari filsafat dan pandangan tentang hakikat
matematika.
Philosphy-Epistemologis-Mathematics-Foundation digambarkan sebagai
berikut:
Sejarah matematika
tidak berbeda dengan sejarah Filsafat yaitu berasal dari Mitos. Mitos
berhubungan dengan Mystic. Contoh
dari mitos adalah pelangi dianggap sebagai jembatan bidadari, namun secara
ilmu, pelangi merupakan pembiasan cahaya. Contoh mitos adalah asumsi “bilangan magic”. Bilangan magic ini dapat diartikan bahwa bilangan tertentu memiliki makna
dan nilai tinggi seperti hari lahir di Jawa (pasaran) yang dianggap memiliki
nilai, primbon dan sebagainya. Kemudian, muncullah gagasan tentang keilmuwan
yang dapat meningkatkan valditas (kepercayaan). Thales mengemukakan bahwa matematika
merupakan bagian dari ilmu.
Perkembangan
selanjutnya adalah dari pandangan Plato. Plato memberikan sebuah gagasan
tentang geometri dan bilangan. Plato membagi objek kajian matematika yang
terdiri dari dua aspek yaitu 1) objek matematika abstrak, dan 2) objek
matematika konkret. Objek matematika abstrak atau pemikiran atau aksiomatik
atau deduktif merupakan matematika yang hanya ada di pemikiran. Misalkan lancip.
Kita tidak dapat menemukan benda yang berbentuk lancip namun kita dapat
memikirkan bahwa lancip merupakan sudut antara 0 - 90 derajat atau kurang dari 90 derajat. Objek matematika abstrak tidak terikat oleh
ruang dan waktu. Objek matematika abstrak bersifat analytic apriori (konsitensi
dan logis). Objek matematika abstrak digunakan untuk Perguruan Tinggi.
Sedangkan objek kajian matematika konkret atau realitas merupakan matematika
yang diperoleh dari kegiatan yang dialami. Objek kajian matematika konkret
berhubungan dengan panca indera. Dalam objek kajian matematika konkret bersifat
sintetik a post teriori yaitu merupakan hubungan antara kejadian/peristiwa satu
dengan kejadian/peristiwa lainnya dan pemahaman yang diperoleh setelah melihat
kejadian. Objek matematika konkret digunakan untuk peserta didik Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah Pertama. Plato mengemukakan bahwa matematika terdiri dari
forma (wadah) dan isi. Misalnya 1) wadah berupa pemikiran maka isi berupa
realita, 2) wadah berupa rumus, isi berupa contoh, 3) wadah berupa aturan, isi
berupa tindakan, 4) wadah berupa agama, isi berupa amal perbuatan, dan 5) wadah
berupa bilangan, isi berupa nilai. Dalam perkembangan selanjutnya Plato lebih
mengembangkan objek matematika abstrak. Plato mengemukakan bahwa matematika
merupakan ilmu yang lengkap, ilmu yang belum ada bukan berarti tidak ada hanya
saja belum ditemukan. Perlu diketahui, dalam perkembangan ini terdapat Euclides
yang mengembangkan tentang geometri aksiomatik dari unsur-unsur yang tidak
terdefinisikan. Euclides mengembangkan tentang definisi titik, garis, sudut,
lingkaran dan sebagai. Euclides terpengaruh dari pandangan Plato yang
menekankan matematika abstrak. Dengan demikian Plato dan Euclides merupakan pelopor
Rationalisme.
Perkembangan
selanjutnya, Aristoteles yang merupakan murid Plato mengembangkan matematika
dengan sikap yang berbeda. Aristoteles lebih menekankan pada matematika sebagai
kajian konkret yang merupakan realita atau pengalaman. Sehingga lahirlah matematika
dalam pandangan Empirsm. Pandangan Aristoteles ini sesuai dengan konsep
matematika untuk peserta didik sekolah dasar. Dengan demikian, hal inilah yang
memunculkan dua kubu yaitu pendukung Platonisme dan Aristotelesm. Dua kubu ini
berseteru dari tahun 1700-1800 an.
Perkembangan
selanjutnya, muncullah pandangan Imanuel Kant yang dapat mendamaikan dua kubu.
Imanuel Kant mencari unsur yang berkesinambungan dari pandangan Plato dan
Aristoteles. Pandangan tersebut adalah mengenai matematika yang terdiri dari
dua komponen yaitu matematika rational dan empiris. Pandangan Imanuel Kant
sebagai berikut:
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui
bahwa matematika rational terdiri dari analitic,
apriori, logical, reason, dan
sebagainya. Sedangkan matematika empiris terdiri dari syntetc, a post teriori, intiuition, dan sebaginya. Analytic
merupakan konsistensi dan logis. Apriopri merupakan pemahaman yang diperoleh
sebelum ada kejadian. Syntetic merupakan hubungan antara kejadian/peristiwa
satu dengan yang lainnya. A post teriori merupakan pemahaman yang diperoleh
setelah melihat kejadian. Imanuel Kant merupakan pelopor lahirnya metode
saintifik.
Dalam perkembangan
sejarah matematika dan pendidikan matematika dari sisi konsep perlu diketahui tentang pandangan
Hilbert yang mempunyai pengaruh besar terhadap formula yang digunakan secara
umum yaitu berupa kalkulus, aljabar dan sebagainya. Hilbert ingin mengembangkan
matematika yang konsisten. Pandangan Hilbert ini bertentangan dengan pandapat Godel
yang merupakan murid Hilbert yang mengembangkan tentang teori kelangkapan dan
ketidaklengakapan dalam matematika. Dengan demikian matematika memberikan
sumbangan yang besar bagi insutri berupa rumus, pemograman dan sebagainya.
Namun perlu diketahui untuk matematika dalam kajian konkret melahirkan
matematika absolut yang dibangun dengan kegiatan berbasis kontruktivis.
Mempertimbangkan
konsep matematika konkret, maka matematika di sekolah dasar harus dipahami
sebagai bentuk kegiatan. Menurut Ebbut dan Straker sebagai berikut.
Dengan demikian matematika di sekolah dasar itu meliputi 1) kegiatan mencari pola dan hubungan, 2) kegiatan menyelesaikan masalah, 3) kegiatan investigasi dan 4) kegiatan komunikasi. Untuk mewujudkan kegiatan matematika tersebut tentu perlu adanya kesadaran untuk menyediakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sekolah dasar yaitu pengubahan pembelajaran tradisional menjadi contrsuctive teaching sebagaimana digambarkan berikut:
Berdasarkan gambar tersebut, maka diperlukan adanya pengubahan pembelajaran tradisional yang cepat dengan menekakan training yang dapat mengakibatkan peserta didik tidak maju menjadi pembelajaran yang construvtive teaching. Guru harus dapat mengembangkan potensi peserta didik. Potensi tersebut terdiri dari dua aspek yaitu 1) potensi sebagai takdir, dan 2) potensi yang diasah melalui berbagai kegiatan. Perubahan tersebut juga harus dilakukan dari matematika yang formal menuju sekolah matematika seperti gambar berikut:
Sekolah metematika diartikan menekankan pada contructive learning. Peserta didk memperoleh pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengalaman. Dengan demikian kegiatan matematika dapat berupa fenomenalogi sebagaimana yang dikemuakan Husserl sebagai berikut:
Fenomenalogi terdiri dari abstraksi dan idealiasi. Abstraksi adalah kegiatan menyaring yang penting untuk dikembangkan. Dalam kegiatan abstraksi, peserta didik akan melakukan epoche merupakan membuang kegiatan/komponen lain yang tidak penting dan dapat menganggu. Dalam matematika juga dikenal dengan hermeneutik. seperti gambar berikut:
Hermeneutika dalam pembelajaran maetmatika
dari dua yaitu 1)vertikal (linear) yang merupakan objek kajian matematika yang
abstraksi dan 2) horizontal yang merupakan siklik dalam memahami matematika.
Adapun
pendekatan matematika yang dapat digunakan untuk peserta didik sekolah dasar
digambarkan sebagai berikut:
Pendekatan ini meliputi 1) matehmatical world orientation , 2) model material, 3) building stones relations dan 4) formal notation. Pemamahan konsep diperoleh dari kegiatan konkret
ke abstrak. Kesimpulan untuk pembelajran matematika di sekolah dasar adalah
guru harus menyediakan kegitan konkret yang melibatkan benda nyata, menggunakan
pendekatan kontruktivistik dan realistik sehingga peserta didik memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan karakteritiknya.
Berdasarkan kajian tersebut, maka renungan reflektif berupa kegiatan atau hal apa saja yang harus diperbaiki dari penulis sebagai berikut: 1) Mengkaji dan memperdalam secara komprehensif tentang sejarah matematika dan pendidikan matematika ditinjau dari sisi konsep, 2) Mengkaji dan memperdalam secara komprehensif tentang pendidikan matematika bagi peserta didik Sekolah Dasar., 3) Mengkaji dan memperdalam secara komprehensif tentang pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan pada kontruktivistik, realistik dan benda konkret.
Materi tersaji dengan baik,mahasiswa dapat mengambil bahan belajar dan sumber referensi yang baik
BalasHapusMateri tersaji dengan baik,mahasiswa dapat mengambil bahan belajar dan sumber referensi yang baik
BalasHapusmaterinya mudah dipahami dan sangat bermanfaat 👍👍👍
BalasHapusSangat membantu materi disampaikan dengan runtut disertai gambar sehingga menarik tidak monoton, terima kasih.
BalasHapusPenyampaiannya mudah dimengerti oleh pembaca, terima kasih...
BalasHapusMaterinya yang ada mudah dipahami dan sangat membantu. Terima kasih
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya. Materi yang disampaikan mudah dimengerti dan pendekatan pembelajaran matematika dapat menjadi referensi pengajaran di kelas👍
BalasHapusMateri yang disajikan sangat bagus dan jelas dan bisa menjadi referensi yang baik
BalasHapusSemakin membaca semakin larut dalam materi yang disajikan. Runtut mulai dari sejarah Matematika -> Pandangan dari tokoh-tokoh hingga konsep pembelajaran matematika. Luar biasa 👍
BalasHapusPenyampaian materi ini sangat mudah dipahami sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk yang masih belajar
BalasHapusMateri sangat jelas dan mudah dipahami
BalasHapusMateri disampaikan dengan jelas dan runtut sehingga mudah dimengerti
BalasHapusMateri tentang sejarah perkembangan matematika menurut beberapa tokoh sangat mudah dipahami dan juga tidak bertele-tele.
BalasHapusPenyampaian materi mudah dimengerti dengan adanya contoh contoh begitu, terimakasih sudah berbagi ilmunya
BalasHapusPenyampaian materi ini sangat menarik dan mudah dipahami. Terima kasih sangat membantu
BalasHapusMaterinya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan
BalasHapusmateri ditulis dengan sangat jelas dan terstruktur, sehingga pembaca mudah untuk memahami. sangat bermanfaat. terima kasih.
BalasHapusMateri yang di bahas, membantu perkuliahan saya, jadi sangat bermanfaat sekali
BalasHapusSangat bermanfaat dan cukup membekali saya untuk menjadi guru yang baik.
BalasHapusSangat bermanfaat dan cukup membekali saya untuk menjadi guru yang baik.
BalasHapusMateri ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan pendidik👍
BalasHapusMateri ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan pendidik👍
BalasHapusMateri yang diberikan sangat membantu👍
BalasHapusMateri yang disajikan sangat bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan referensi untuk kegiatan perkuliahan
BalasHapusMateri yang disajikan sangat membantu dan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami👍
BalasHapusTerima kasih pada penulis🌻🌻
BalasHapus